*sebelum lanjut saya menulis artikel ini murni ingin berbagi pengalaman dan informasi bagi teman-teman semuanya. Saya tidak bermaksud menyerang atau mendiskreditkan pihak tertentu. Tapi benar-benar artikel ini saya tulis dari pengalaman pribadi saya agar kiranya boleh menjadi pelajaran bagi teman-teman semua.
Sebelum Kecelakaan
*Gambar sebelum kecelakaan
Dengan modal 2 L premium (hadiah dari dealer - yang katanya hanya untuk kasih 'pemanasan' bagi motor ini) saya cukup puas ketika mencoba motor ini mengitari sekitar tempat tinggal saya. Kurang lebih 10km saya melakukan 'reyen' terhadap motor kesayangan saya ini.
Untuk NoPol kendaraan belum saya terima karena motor ini saya terima hari sabtu, sedangkan nopol kendaraan sementara baru bisa diambil pada hari senin.
Kronologi Kecelakaan
Kecelakaan dengan motor ini pada Senin Subuh pukul 05.13 WITA (28 Januari 2013).
Berikut kronologinya.
Saya terbangun pukul 3.28 WITA pada Senin subuh, rencananya hari ini saya akan ke Manado (Ibukota Sulawesi Utara) untuk memasang nopol sementara kendaraan, serta mengambil kelengkapan kendaraan yang masih ketinggalan di dealer (Jaket eksklusif dan Buku Pedoman) serta melaksanakan urusan saya di Manado.
Untuk info : Jarak Tombatu-Manado (Lebih dari 100km) dapat ditempuh 2 jam perjalanan (oleh motor dengan kecepatan relatif stabil) sedangkan bila ditempuh dengan mobil rata-rata 3 jam.
Jadi teman-teman sudah bisa memperkirakan jaraknya bukan? Untuk kondisi jalan masih banyak yang berlubang.
Dengan modal kira-kira 6 liter premium yang ada di tangki saya memulai perjalanan pada pukul 4 lewat (untuk tepatnya sudah lewat berapa menit sudah tidak saya perhatikan).
Saat saya mengendarai motor ini, yang terlintas di benak saya adalah soal safety riding, jadi saya lebih memilih stabil saja pada kisaran rpm 5 (kurang lebih 60km/jam).
Untuk kondisi jalan yang saya lalui cukup licin, karena sehabis hujan serta ada beberapa titik yang mengalami longsor (teman-teman bisa mengecek bagaimana kondisi Sulawesi Utara dari tanggal 27 Januari 2013 dimana terjadi hujan dimana-mana serta banyak daerah mengalami banjir, tanah longsor, serta pohon tumbang karena badai).
Naas, pada saat odometer menunjukkan angka 64km saya harus terhempas karena motor saya tergelincir di sebuah tikungan tajam (berbentuk L) dan terrainnya berupa lembah rumput yang memiliki sudut kira-kira 30 derajat dilihat dari bagian lembah ke jalan raya.
.
Saya tergelincir memang murni kesalahan saya, karena saya lupa tidak sempat memperhatikan jika ada lampu kuning tanda bahaya.
Dalam kecepatan serta kondisi jalan yang licin dan cukup silau akan pantulan lampu sehabis diguyur hujan saya tidak melihat bahwa ada tikungan tajam didepan.
Kejadiannya begitu cepat dan yang dapat saya ingat bahwa dalam kecepatan tinggi saya masih sempat mengajak 'rebah' motor ini (jika tidak, tentu saya akan lanjut ke bagian 'lembah' yang tentu akan memperparah kecelakaan bila terjadi).
Sayang, kondisi jalan yang licin serta kondisi ban yang sepertinya belum menapak sempurna dijalan menghantarkan saya terhempas hampir 20 meter karena terrainnya berupa lembah dan curam jadi saya terguling sampai ke bawah.
Saat tergelincir saya melihat dengan jelas ketika tubuh saya terpisah dari motor saya.
Motor saya terjerumus ke hamparan rumput, sedangkan saya terhempas hingga terhenti pada sebuah dinding batu, untung saja tas punggung saya berada tepat diantara saya dengan dinding tersebut, sehingga saya tidak terbentur dinding batu tersebut.
Saya masih cukup sadar ketika saya terhempas. Tubuh saya tidak apa-apa, juga kepala saya aman karena menggunakan helm. Saya sendiri tidak merasa takut (gemetar, shock, atau trauma) karena hal pertama yang saya pikirkan adalah bagaimana nasib motor saya.
Ketika saya berdiri, saya melihat bagian kiri CB150R saya yang pecah adalah kaca lampu sein belakang serta tangki yang penyok.
Setelah melihat keadaan si CB150R yang lecet saya langsung merasa sangat bingung.
Di tengah kebingungan saya, orang yang menolong saya menghibur dengan berkata :
"nak, kamu harusnya bersyukur, karena di tikungan ini banyak yang kecelakaan seperti kamu, bahkan beberapa hari sebelumnya ada juga yang kecelakaan disini" (paparnya sambil menunjukkan tanda bekas kecelakaan).
Dia pun melanjutkan "kamu tahu? bahwa sebenarnya kamu beruntung tidak mengalami luka atau patah tulang, karena yang kecelakaan di tempat ini rata-rata patah tulang dan bahkan sampai ada yang mati!" kemudian dia menimpali bahwa dia sebagai saksi mata melihat saya memang terlalu cepat. Dia bahkan berasumsi bahwa saya sedang menggeber kecepatan di kisaran 100km/jam.
Saya sempat berkilah bahwa yang saya tahu speedometer saya menunjukkan kisaran yang tidak terlalu cepat.
Kemudian ada pengendara motor lain - (saya sempat melewati dia jauh sebelum akhirnya saya kecelakaan) yang turut menolong saya mengatakan bahwa memang baginya ketika saya melewatinya saya memang cepat.
Tanpa banyak bicara lagi saya menelepon orang tua untuk menjemput saya dan juga teman-teman saya yang ada di sekitar daerah saya kecelakaan (Tompaso, Kab. Minahasa).
Tidak beberapa lama ada teman saya yang menjemput. Saya sendiri takut kalau kasus ini ditangani polisi pada waktu itu karena saya belum sempat memasang nopol kendaraan (kalau SIM sih saya punya).
Berikut foto yang saya ambil ketika di rumah teman.
*Gambar setelah kecelakaan
tangki penyok, stir kiri terlihat habis tercukur, penutup stir kiri hilang, serta shroud depan goyah |
Jadi karena yang duluan terbentur tangkinya sehingga membuat saya tidak sempat jatuh kekiri, melainkan saya meluncur karena saya bertumpu pada setir saat motor meluncur keluar jalan.
*bagi teman-teman yang sudah pernah mengendari motor ini pasti mengerti maksud saya.
transmisi sedikit bengkok |
kaca lampu sein kiri pecah, serta pijakan pengendara bengkok |
Teman-teman bisa bayangkan jika mengendarai motor dalam kecepatan tinggi dan menyadari itu tikungan saat bibir jalan tinggal 2M.
Saya sangat bersyukur pada Tuhan karena ketika saya tergelincir dan jatuh kebawah (terrain jalan sekitar tikungan L itu berupa lembah yang terdapat hamparan rumput dan menjorok kebawah serta ada dinding-dinding batu dibawah sebagai pelindung dari pemukiman warga). Untungnya disitu ada hamparan rumput yang KEBETULAN (PUJI TUHAN) sedang subur dan lebat sehingga motor tidak rusak lebih parah begitu juga saya.
Saat saya sudah diangkut kembali ke rumah (setelah dijemput orang tua) saya melihat bahwa celana yang saya gunakan ternyata robek disisi belakang.
Untung saja saya mengenakan celana dan jaket berlapis sehingga saya terhindar dari luka.
Adapun efek kecelakaan yang saya alami adalah sedikit bengkak dan memar di daerah lutut kiri.
bengkak |
hanya sedikit memar dan bengkak di sekitar lutut, dan sedikit terkilir di pergelangan kaki kiri |
Setiba di rumah saya langsung diurut dan dipijat oleh seorang bapak yang sudah terbiasa menangani korban kecelakaan. Sehingga syukurlah saya boleh beraktivitas lagi dan boleh berbagi dengan sahabat semua meskipun hingga hari ini seluruh tubuh saya hingga jari-jari masih berminyak (efek diurut setiap hari untuk memulihkan fisik).
Catatan bagi teman-teman
Teman-teman, boleh saja kita melihat review teknis serta bagaimana kemampuan motor ini. Kita juga boleh penasaran hingga mencoba kecepatan motor ini.
Tapi, Keselamatan itu lebih penting sahabatku.
Jangan sampai ada yang patah atau melayang hanya karena kuda besi ini.
Sahabatku, soal memacu kecepatan motor boleh-boleh saja, tapi sebagai teman saya menyarankan :
Jangan Kebut-Kebutan dengan motor ini, apalagi kondisi jalan licin (dan motor sobat masih baru).
Nikmati perjalanan bersama motor keren ini aja, tidak usah sok jago di jalanan intinya.
Semua ada waktunya, kalau jalan lengang, kondisi jalan bagus dan medan sudah dihapal boleh-boleh aja. Tapi kalo cuma mau buktiin seberapa cepatnya nih motor di jalanan umum lebih baik nggak usah deh, jangan ada korban lagi seperti saya.
Masih untung saya ditolong Tuhan (sebelum jalan biasakan berdoa dulu), juga motor masih tertolong rumput.
Begitulah Pengalaman Kecelakaan Honda CB150R.
sangat menyesal atas kecerobohan saya
*semoga bisa jadi pelajaran berharga bagi temen2 agar tak perlu mengalami peristiwa seperti saya.
Tapi lepas dari itu semua saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk mengintrospeksi diri agar ke depan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi.
Terima kasih teman-teman buat support baik di kaskus,dll.
Adapun untuk kondisi sekarang sudah baik-baik saja, apalagi motornya juga sudah diperbaiki.
Keep your safety riding friends....