Sangat disayangkan bahwa oknum yang meretas situs resmi GKI harus membawa nama Agama.

Padahal menurut saya, tindakan-tindakan seperti ini tidak menunjukkan bahwa kita sedang mendaulat "Nama" dari Agama yang dianut. Tetapi sedang membawa 'setitik' nila bagi 'sebelanga' orang-orang yang memiliki identitas "Nama" Agama dengan moral dan akhlak yang lebih baik dari si pelaku.

Saya bukan menjudge bahwa pelaku dalam peristiwa ini tidak bermoral dan berakhlak, tapi bagi saya ini menunjukkan adanya dekadensi moral & akhlak yang dijunjung oleh pelaku itu sendiri.

Kemampuan tekhnologi yang mumpuni layaknya dibarengi dengan rasa tanggung jawab yang makin besar untuk menjaga sikap dan perilaku dalam masyarakat.

Sikap 'fanatisme' buta seakan telah 'menggelapkan' mata untuk dapat 'membalas dendam' pada suatu kelompok/ organisasi yang dikarenakan ada anggota kelompok/organisasi - atau hanya oknum yang 'berpura-pura' terlibat dengan kelompok/organisasi tersebut - yang mungkin saja hanya mengatasnamakan organisasi tertentu, telah melakukan kesalahan seperti menghack situs, dan sebagainya.

Entahlah, persepsi serta paradigma seseorang tentunya berbeda dengan yang lain.

Besar harapan saya bahwa penggiat-penggiat dunia cyber akan memberi teladan yang baik, serta bahu-membahu dalam mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara demi tercapainya masyarakat Indonesia yang Adil, Makmur, dan Sejahtera yang bahkan bisa dimulai dari -

INTERNET.

***